Kamis, 14 Juni 2012

ASRAMA PUTRI PESANTREN AL MAKMUR TUNGKAR DIRESMIKAN

ASRAMA PUTRI PESANTREN AL MAKMUR TUNGKAR DIRESMIKAN
Senin, 7 Mei 2012
Situjuh,_PAB—Sudah sejak lama Buya Yarman Nur bercita-cita untuk membangun sebuah lembaga pendidikan di kampungnya. Walau sudah memiliki tanah yang cukup luas di Nagari Tungkar Kecamatan Situjuh Kabupaten Lima Puluh Kota, namun ia belum memiliki modal untuk mendirikan bangunan.

Berkat kerjasama dan semangat gotong royong masyarakat setempat, pada tanggal 22 Mei 1992 yang bertepatan dengan 22 Dzulqaidah 1413 H berdirilah Pondok Pesantren Al Makmur Tungkar di atas tanah wakaf. Kerjasama dan semangat gotong royong itulah akhirnya hanya dalam tempo dua bulan sudah selesai dibangun dua unit lokal, yang merupakan cikal bakal berdirinya Pesantren tersebut.

Kemudian satu persatu berbagai fasilitas yang dibutuhkan pesantren telah dilengkapi. Namun masih banyak keinginan dan cita-cita sang buya yang belum tercapai, salah satunya membangun asrama putra dan putri bagi para santrinya. Sayang Buya Yarman Nur sudah tiada, sejak tahun 2008 lalu Pesantren Al makmur dipimpin oleh Syarul Isman, S.Ag yang merupakan alumni pertama pesantren tersebut.

Kini di tahun 2012, salah satu harapan buya itu telah terwujud, sebuah bangunan asrama putri telah berdiri megah berkat bantuan dari Kementerian Agama Republik Indonesia senilai Rp.120 juta. Walau asrama tersebut baru hanya mampu menampung sebanyak 32 orang santri, namun ini sudah merupakan kemajuan yang cukup pesat. Sebab setelah dibantu oleh Kementerian Agama, kemudian juga datang bantuan dengan nilai yang sama dari para perantau, ditambah lagi bantuan Pemda Lima Puluh Kota senilai Rp.50 juta. “Jika buya masih hidup tentu ia sangat gembira dengan berdirinya asrama putri ini, apalagi yang datang meresmikannya adalah Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera barat sendiri,” ujar Ketua Yayasan Pesantren Al Makmur Syarul Isman, dalam rangkaian acara peresmian tersebut, Jum’at (9/3) di Aula Pesantren Al Makmur Tungkar.

Menurut Syarul yang bertugas di bagian Kesra Pemda setempat itu, bantuan dari Kemenag RI cair pada tanggal 21 Oktober 2011, kemudian tanggal 25 Oktober langsung dikerjakan pembangunan dengan cara swakelola. Bahu membahu bersama wali murid, masyarakat, pihak yayasan mereka mengerjakan bangunan seluas 13,5 × 7 meter tersebut.

Berkat bantuan dari perantau dan ditambah dari Pemda tersebut akhirnya tidak hanya asrama putri yang dapat diselesaikan, tetapi juga bisa untuk memperbaiki dapur, wc, dan kamar mandi. “Karena masih ada sisa dan tambahan bantuan kami gunakan untuk perbaikan kantor,” ujarnya. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, Pondok Pesantren Al Makmur Tungkar juga mengembangkan pendidikan berkarakter yang tengah menjadi sorotan saat ini. Dengan metode Pesantren Khalafiah, para santri belajar sesuai dengan kurikulum madrasah, kemudian malam harinya belajar kitab kuning, baik bidang studi nahu, sharaf, fiqh, tafsir dan yang lainnya. Untuk menarik minat masyarakat agar bersekolah di Pesantren Al Makmur, pihak pesantren mencoba mengembangkan berbagai kegiatan ekstra bagi para santri, seperti melengkapi alat-alat musik.

Menurutnya selagi kegiatan tersebut tidak melanggar etika dan ketentuan-ketentuan agama, pihak pesantren tidak melarangnya. Al Makmur saat ini memiliki 30 orang guru, 5 di antaranya berstatus PNS, serta beberapa orang sudah ternasuk database.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Sumbar, Drs. H. Ismail Usman didamping Kabid Pekapontren, Drs. H. Haryadi. Z, MA mengatakan Pesantren Al Makmur Tungkar sudah mampu memaksimalkan penggunaan dana bantuan yang telah diberikan. “Jika bantuan dikelola secara baik dan benar, insya Allah Kementerian Agama akan terus mengusahakan untuk memberikan bantuan-bantuan yang lain.

Semoga asrama putri ini bisa bermanfaat bagi para santri kita, kemudian jaga dan rawatlah bangunannya agar dapat bertahan lama. Tetapi jangan lupa segera memberikan laporan pertanggungjawabannya dilengkapi dengan bukti-bukti kwitansi,” ulasnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Situjuh Fitria Fala, S.AP,M.Si, dengan dilengkapinya berbagai fasilitas pesantren diharapkan Al Makmur Tungkar menjadi Pesantren favorit, mampu menambah minat belajar para santri tentunya tetap membangun kerjasama dengan stake holder yang ada dan pembinaan dan Kementerian Agama. (Alfajri)

Sumber :
 http://sumbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=90548

Tidak ada komentar:

Posting Komentar